Langsung ke konten utama

Judul lagu-lagu tradisional daerah di negara Indonesia

Indonesia merupakan kaya dengan khas lagu-lagu daerah, salah satu bentuk ungkapan perasaan manusia. Lagu daerah bercirikan kedaerahan. Lagu daerah umumnya menggunakan bahasa daerah. Ada lagu yang menggambarkan keindahan alam daerahnya. Ada pula yang menggambarkan perjuangan masyarakatnya.

Contoh beberapa lagu khas daerah di Indonesia :

a. Ampar-Ampar Pisang (asal dari daerah Provinsi Kalimantan Indonesia).

Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Manggalepak, manggalepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
Apinya kakurupan
Nang mana batis kutung, dikitip bidawang
Nang mana batis kutung, dikitip bidawang.

b. Bubuy Bulan (asal dari daerah Provinsi Jawa Barat).

Bubuy bulan
Bubuy bulan sangray bentang
Panon poe
Panon poe disasate
Unggal bulan
Unggal bulan abdi teang
Unggal poe, unggal poe
Unggal poe oge hade
Situ Ciburuy laukna hese dipancing
Nyeredet hate
Ningali ngeplak caina
Duh eta saha nu ngalangkung unggal enjing
Nyeredet hate
Ningali soot socana.

Selain diatas saya juga akan memberikan sedikit daftar nama-nama lagu daerah di Indonesia, seperti berikut ini :

Lagu tradisional daerah Indonesia

1. Anju Ahu : provinsi Sumatera Utara.
2. Apuse : provinsi Papua.
3. Angin Mamiri : provinsi Sulawesi Selatan.
4. Anak Kambing Saya : provinsi Nusa Tenggara Timur.
5. Ayam Den Lapeh : provinsi Sumatera Barat.
6. Barek Solok : provinsi Sumatera Barat.
7. Batanghari : provinsi Jambi.
8. Bolelebo : provinsi Nusa Tenggara Barat.
9. Bungong Jeumpa : provinsi NAD.
10. Burung Tantina : provinsi Maluku.
11. Butet : provinsi Sumatera Utara.
12. Cik-Cik Periuk : provinsi Kalimantan Barat.
13. Cing Cangkeling : provinsi Jawa Barat.
14. Dago Inang Sarge : provinsi Sumatera Utara.
15. Dayung Palinggam : provinsi Sumatera Barat.
16. Dek Sangke : provinsi Sumatera Selatan.
17. Desaku : provinsi Nusa Tenggara Timur.
18. Esa Mokan : provinsi Sulawesi Utara.
19. Gambang Suling : provinsi Jawa Tengah.
20. Gek Kepriye : provinsi Jawa Tengah.
21. Goro-Gorone : provinsi Maluku.
22. Gundul Pacul : provinsi Jawa Tengah.
23. Haleleu Ala De Teang : provinsi Nusa Tenggara Barat.
24. Fluhatee : provinsi Maluku.
25. Ilir-Ilir : provinsi Jawa Tengah.
26. Indung-Indung : provinsi Kalimantan Timur.
27. Injit-Injit Semut : provinsi Jambi.
28. Jali-Jali : provinsi DKI Jakarta.
29. Jamuran : provinsi Jawa Tengah.
30. Kabile-bile : provinsi Sumatera Selatan.
31. Kalayar : provinsi Kalimantan Tengah.
32. Kambanglah Bungo : provinsi Sumatera Barat.
33. Kampung nan Jauh Di Mato : provinsi Sumatera Barat.
34. Ka Parak Tingga : provinsi Sumatera Barat.
35. Karaban Sape : provinsi Jawa Timur.
36. Keroncong Kemayoran ; provinsi DKI Jakarta.
37. Kicir-Kicir : provinsi DKI Jakarta.
38. Kole-Kole : provinsi Maluku.
39. Lalan Belek. provinsi Bengkulu.
40. Lembah Alas : provinsi NAD.
41. Lipang-Lipangdang : provinsi Lampung.
42. Lisoi : provinsi Sumatera Utara.
43. Macep-cepetan : provinsi Bali.
44. Mededek Magambiri ; provinsi Sumatera Utara.
45. Malam Baiko : provinsi Sumatera Barat.
46. Mande-Mande : provinsi Maluku.
47. Manuk Dadali : provinsi Jawa Barat.
48. Ma Rencong : provinsi Sulawesi Selatan.
49. Mejangeran : provinsi Bali.
50. Meriam Tomong : provinsi Sumatera Utara.
51. Meyong-Meyong : provinsi Bali.
52. Moree : provinsi Nusa Tenggara Barat.
53. Na Sonang Dohita Nadua : provinsi Sumatera Utara.
54. Ngusak Asik : provinsi Bali.
55. Nuluya : provinsi Kalimantan Tengah.
56. O Ina Ni Keke : provinsi Sulawesi Utara.
57. Ole Sioh : provinsi Maluku.
58. O Re Re : provinsi Nusa Tenggara Barat.
59. Orlen-Orlen : provinsi Nusa Tenggara Barat.
60. O Ulate : provinsi Maluku.
61. Pai Mura Rame : provinsi Nusa Tenggara Barat.
62. Pakarena : provinsi Sulawesi Selatan.
63. Palu Lempong Pupoi : provinsi Kalimantan Tengah.
64. Panon Hideung : provinsi Jawa Barat.
65. Peia Tawa-Tawa : provinsi Sulawesi Tenggara.
66. Paris Barantai : provinsi Kalimantan Selatan.
67. Pileuleuyan : provinsi Jawa Barat.
68. Pitik Tukung : provinsi DI Yogyakarta.
69. Pinang Muda : provinsi Jambi.
70. Putri Ayu : provinsi Bali.
71. Potong Bebek : provinsi Nusa Tenggara Timur.
72. Rambadia : provinsi Sumatera Utara.
73. Rang Talu : provinsi Sumatera Barat.
74. Ratu Anom : provinsi Bali.
75. Rasa Sayang-Sayange : provinsi Maluku.
76. Saputanga Bapuncu Ampat : provinsi Kalimantan Selatan.
77. Selendang Mayang : provinsi Jambi.
78. Sarinande : provinsi Maluku.
79. Sengko-Sengko : provinsi Sumatera Utara.
80. Sepakat-Segenap : provinsi DI Aceh.
81. Sing Sing So : provinsi Sumatera Utara.
82. Sinanggar Tulo : provinsi Sumatera Utara.
83. Sipatokahan : provinsi Sulawesi Utara.
84. Sinom : provinsi DI Yogyakarta.
85. Sitara Tillo : provinsi Sulawesi Utara.
86. Soleram : provinsi Riau.
87. Suwe Ora Jamu : provinsi DI Yogyakarta.
88. Surilang : provinsi DKI Jakarta.
89. Tahanusangkara : provinsi Sulawesi Utara.
90. Tanase : provinsi Maluku.
91. Tanduk Majeng : provinsi Jawa Timur.
92. Tebe O Nana : provinsi Nusa Tenggara Barat.
93. Tari Tanggai : provinsi Sumatera Selatan.
94. Tekate Dipanah : provinsi DI Yogyakarta.
95. Tope Gugu : provinsi Sulawesi Tengah.
96. Tokecang : provinsi Jawa Barat.
97. Tondok Kadindangu : provinsi Sulawesi Tengah.
98. Tutu Koda : provinsi Nusa Tenggara Barat.
99. Tumpi Wayu : provinsi Kalimantan Tengah.
100. Yamko Rambe Yamko : provinsi Papua.

Baca juga di bawah ini :

Keragaman budaya rumah adat RI.

Dari sekian banyak jumlah salah satu lagu-lagu daerah yang berada di negara Indonesia telah saya tuliskan di atas semoga menjadi bermanfaat bagi kalian semua yang ingin mengetahui betapa banyaknya lagu-lagu daerah yang menjadi suatu budaya di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gugurnya Raden Antareja

Gugurnya Raden Antareja - Antareja ialah putra Bratasena dan Dewi Nagagini dari Kayangan Saptpretala, Raden Antareja juga termasuk kesatria muda Amarta yang bercita-cita menegakkan kebenaran dan menumpas angkara murka, tetapi sebelum perang Baratayuda terjadi Antareja yang punya senjata lidah, ketika menilat telapak kaki yang mempunyai telapak kaki tersebut akan mati. Raden Antareja Baca juga selnjutnya di bawah ini Cerita Berubahnya Anjani Menjadi Kera Kisah Kehidupan Dewi Andrika Yang Dikutuk Menjadi Ikan Sebelum pecah perang bratayuda, Antareja gugur karena menjilat bekas tapak kakinya sendiri atas rekayasa prabu Kresna, karena dewa tidak menghendaki Antarja yang sangat sakti itu ikut perang baratayuda, karena akan dengan mudah menghabisi Kurawa. selain itu Antareja tidak memiliki hutang dalam hidupnya.

Kisah Cerita Asal Usul Batara Guru (Sang Hyang Manikmaya)

Kisah Cerita Asal Usul Batara Guru (Sang Hyang Manikmaya) - Batara Guru atau Sang hyang Manikmaya ialah putra Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Rekatawati atau Dewi Wirandi, putri raja jin Prabu Yuyut di negeri Keling. Saudara Batara Guru adalah Sang Hyang Ismaya dan Sang Hyang Antaga. Batara Guru mempunyai dua orang isteri yakni : Batara Guru Baca juga selanjutnya Kesaktian Beghawan Bagaspati Matinya Tokoh Wayang Bambang Aswatama 1. Dewi Umayi atau Umaranti, berputera enam orang yakni Sambo, Brahma, Indra, Bayu, Wisnu dan batara Kala. 2. Dewi Umaparwati berputera Batara Cakra, Batara Gana/Ganesya (Mahadewa) dan Batara Asmara. Batara Guru adalah seorang raja dewa yang memerintah Tribawana yakni : Kayangan, Mayapada, dan Sonyaruri.

Kisah Anila menjadi Patih Ramawijaya

Kisah Anila menjadi Patih Ramawijaya - Anila berwujud kera yang memiliki bulu warna biru, putra Bathara Naradha yang tercipta dari daun nokila, ketika itu Bathara Narada terus mengejek Bathara Guru yang memiliki anak berwujud kera yaitu Anoman.   Anila Kemudian raja Dewa tersebut menciptakan seekor kera yang telah berada dipunggung Narada yang diakui jadi anaknya. Anila dalam masa hidupnya mengabdikan diri kepada Prabu Ramawijaya dan ia diangkat menjadi patihnya. Baca juga di bawah ini Mengenal kepribadian wayang sosok Abilawa (Werkudara) Kepribadian Prabu Abiyasa dan Beghawan Abiyasa Patih Anila juga ikut serta dalam peperangan di pihak Ramawijaya ketika menggempur Kerajaan Alengka untuk membebaskan Dewi Sinta. Dalam peperangan itu Patih Anila dengan bantuan Kapi Pramudya berhasil merebut Kembang Dewaretna yang dirampas Prabu Dasamuka dari tangan Batara Ganesya.