Langsung ke konten utama

Masyarakat Arab Sebelum Mengenal Agama Islam

Masyarakat Arab Sebelum Mengenal Agama Islam - Ketika pada waktu kedatangan agama Islam kondisi politik, ekonomi dan budaya masyarakat Arab sedang kacau dan terpecah-pecah, dan tidak mempunyai pemimpin diantara mereka. Masyarakat Arab terpecah menjadi suku-suku dan kabilah-kabilah yang didasari oleh hubungan darah dan kepentingan untuk mempertahankan sukunya.

Bangsa Arab pra Islam mempercayai mitos-mitos yang diwariskan oleh nenek moyang dan bertumpu sistem kepercayaan paganisme, yakni kepercayaan yang menyembah dewa, roh, hantu, azimat, dan lain sebagainya, yang mana dalam Al-Qur’an hal tersebut disebut sebagai sebagai kemusyrikan.

Masyarakat Arab Sebelum Mengenal Agama Islam

Bangsa Arab pra Islam juga menyembah berhala kecuali orang-orang yang menganut agama Yahudi dan Nasrani yang jumlahnya tidak banyak. Tidak hanya itu, mereka juga menyembah matahari, batu, pohon, bintang dan angin. 

Baca juga di bawah ini



Berhala yang paling besar sesembahan mereka dinamai Lata, Mana, ‘Uzza dan Hubal dan berhala tersebut diletakkan disekeliling ka’bah yang dapat disembah dalam acara keagaamaan saat itu. Di sisi lainnya terdapat sejumlah penganut agama Yahudi dan Nasrani yang masih mempertahankan ajaran agamanya termasuk ajaran keesaan Tuhan atau monotheisme.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gambar Arsitektur Candi Prambanan

Gambar Candi Prambanan  Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diduga merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para Brahman yang bermakna "Brahman Agung" yaitu Brahman atau realitas abadi tertinggi dan teragung yang tak dapat digambarkan, yang kerap disamakan dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu.  Baca juga  Gambar Candi Borobudhur Pendapat lain menganggap Para Brahman mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang dahulu dipenuhi oleh para brahmana. Pendapat lain mengajukan anggapan bahwa nama "Prambanan" berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang bermakna menanggung atau memikul tugas, merujuk kepada para dewa Hindu yang mengemban tugas menata dan menjalankan keselarasan jagat. Poto Candi Prambanan Nama asli kompleks candi Hindu ini adalah nama dari Bahasa Sansekerta; Siwagrha (Rumah Siwa) atau Siwalaya (Alam Siwa), berdasarkan Prasasti Siwagrha yang bertarikh 778 Saka (856 Masehi).  Relief Candi Pr...

Kisah Anila menjadi Patih Ramawijaya

Kisah Anila menjadi Patih Ramawijaya - Anila berwujud kera yang memiliki bulu warna biru, putra Bathara Naradha yang tercipta dari daun nokila, ketika itu Bathara Narada terus mengejek Bathara Guru yang memiliki anak berwujud kera yaitu Anoman.   Anila Kemudian raja Dewa tersebut menciptakan seekor kera yang telah berada dipunggung Narada yang diakui jadi anaknya. Anila dalam masa hidupnya mengabdikan diri kepada Prabu Ramawijaya dan ia diangkat menjadi patihnya. Baca juga di bawah ini Mengenal kepribadian wayang sosok Abilawa (Werkudara) Kepribadian Prabu Abiyasa dan Beghawan Abiyasa Patih Anila juga ikut serta dalam peperangan di pihak Ramawijaya ketika menggempur Kerajaan Alengka untuk membebaskan Dewi Sinta. Dalam peperangan itu Patih Anila dengan bantuan Kapi Pramudya berhasil merebut Kembang Dewaretna yang dirampas Prabu Dasamuka dari tangan Batara Ganesya. 

Kisah Cerita Asal Usul Batara Guru (Sang Hyang Manikmaya)

Kisah Cerita Asal Usul Batara Guru (Sang Hyang Manikmaya) - Batara Guru atau Sang hyang Manikmaya ialah putra Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Rekatawati atau Dewi Wirandi, putri raja jin Prabu Yuyut di negeri Keling. Saudara Batara Guru adalah Sang Hyang Ismaya dan Sang Hyang Antaga. Batara Guru mempunyai dua orang isteri yakni : Batara Guru Baca juga selanjutnya Kesaktian Beghawan Bagaspati Matinya Tokoh Wayang Bambang Aswatama 1. Dewi Umayi atau Umaranti, berputera enam orang yakni Sambo, Brahma, Indra, Bayu, Wisnu dan batara Kala. 2. Dewi Umaparwati berputera Batara Cakra, Batara Gana/Ganesya (Mahadewa) dan Batara Asmara. Batara Guru adalah seorang raja dewa yang memerintah Tribawana yakni : Kayangan, Mayapada, dan Sonyaruri.