Langsung ke konten utama

Perkembangan Islam di Negara Irak (Ibukota Baghdad)

Perkembangan Islam di Negara Irak (Ibukota Baghdad) - Terletak di sebelah barat daya Benua Asia. Luas wilayahnya mencapai kurang lebihnya 438.317 km2. Jumlah penduduknya berdasarkan data statistik tahun 1419 H./1998 M. mencapai 23.000.000 jiwa, dengan persentase kaum muslimin sebanyak 97% (sebagiannya adalah pengikut Ahlus Sunnah dan sebagian lainnya adalah pengikut Syi’ah). 

Pengikut Syi'ah mayoritas berada di selatan. Di samping itu, terdapat sedikit orang-orang Nasrani dan Yahudi. Negara ini menyandarkan perekonomiannya pada minyak. Di Irak (negeri yang terletak di antara dua sungai) telah berdiri sejumlah peradaban kuno klasik. 

Perkembangan Islam di Negara Irak (Ibukota Baghdad)

Di antaranya adalah peradaban Sumeriah (3700-2350 S.M.) kekaisaran Akkadiyah I (2350-2200 S.M.), kekaisaran Babilonia (1895-1595 S.M.) yang diserang oleh Al-Kasyi, kemudian kekaisaran Asyuriyah (1153-612 S.M.) yang diserang oleh Persia, Hailini, dan Romawi (539 S.M.-635 M.). Kemudian Irak tergabung masuk ke dalam pemerintahan Islamiah, setelah kemenangan besar Al-Qadisiyali yang dipimpin oleh Sa'ad bin Abi Waqqash pada tahun 14 H./635 M.

Setelah itu, tentara Islam bertolak menaklukkan kota-kota di Persia. Maka berakhirlah kekaisaran Persia. Irak kemudian tunduk di bawah raja-raja Islam (Umayah dan Abbasiyah), lalu datang arus penyerbuan Mongolia yang membumihanguskan negeri ini pada tahun 656 H.I1258 M. 

Kemudian dikuasai oleh orang-orang Utsmaniyah pada masa antara tahun 941-1337 H./1534-1918 M. Pada tahun 1339 H.Il920 M., wilayah ini berada di bawah otonomi Inggris. 

Baca juga di bawah ini



Pada tahun 1339 H./1921 M., Faishal bin Husein dinobatkan sebagai Raja Irak oleh Inggris dengan perdana menterinya Nuri Sa'id. Keduanya telah bersama-sama menghadapi revolusi orangorang Kurdi pada tahun 1922-1932 M. Irak kemudian memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1531 H. /l932 M.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gugurnya Raden Antareja

Gugurnya Raden Antareja - Antareja ialah putra Bratasena dan Dewi Nagagini dari Kayangan Saptpretala, Raden Antareja juga termasuk kesatria muda Amarta yang bercita-cita menegakkan kebenaran dan menumpas angkara murka, tetapi sebelum perang Baratayuda terjadi Antareja yang punya senjata lidah, ketika menilat telapak kaki yang mempunyai telapak kaki tersebut akan mati. Raden Antareja Baca juga selnjutnya di bawah ini Cerita Berubahnya Anjani Menjadi Kera Kisah Kehidupan Dewi Andrika Yang Dikutuk Menjadi Ikan Sebelum pecah perang bratayuda, Antareja gugur karena menjilat bekas tapak kakinya sendiri atas rekayasa prabu Kresna, karena dewa tidak menghendaki Antarja yang sangat sakti itu ikut perang baratayuda, karena akan dengan mudah menghabisi Kurawa. selain itu Antareja tidak memiliki hutang dalam hidupnya.

Kisah Cerita Asal Usul Batara Guru (Sang Hyang Manikmaya)

Kisah Cerita Asal Usul Batara Guru (Sang Hyang Manikmaya) - Batara Guru atau Sang hyang Manikmaya ialah putra Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Rekatawati atau Dewi Wirandi, putri raja jin Prabu Yuyut di negeri Keling. Saudara Batara Guru adalah Sang Hyang Ismaya dan Sang Hyang Antaga. Batara Guru mempunyai dua orang isteri yakni : Batara Guru Baca juga selanjutnya Kesaktian Beghawan Bagaspati Matinya Tokoh Wayang Bambang Aswatama 1. Dewi Umayi atau Umaranti, berputera enam orang yakni Sambo, Brahma, Indra, Bayu, Wisnu dan batara Kala. 2. Dewi Umaparwati berputera Batara Cakra, Batara Gana/Ganesya (Mahadewa) dan Batara Asmara. Batara Guru adalah seorang raja dewa yang memerintah Tribawana yakni : Kayangan, Mayapada, dan Sonyaruri.

Kisah Anila menjadi Patih Ramawijaya

Kisah Anila menjadi Patih Ramawijaya - Anila berwujud kera yang memiliki bulu warna biru, putra Bathara Naradha yang tercipta dari daun nokila, ketika itu Bathara Narada terus mengejek Bathara Guru yang memiliki anak berwujud kera yaitu Anoman.   Anila Kemudian raja Dewa tersebut menciptakan seekor kera yang telah berada dipunggung Narada yang diakui jadi anaknya. Anila dalam masa hidupnya mengabdikan diri kepada Prabu Ramawijaya dan ia diangkat menjadi patihnya. Baca juga di bawah ini Mengenal kepribadian wayang sosok Abilawa (Werkudara) Kepribadian Prabu Abiyasa dan Beghawan Abiyasa Patih Anila juga ikut serta dalam peperangan di pihak Ramawijaya ketika menggempur Kerajaan Alengka untuk membebaskan Dewi Sinta. Dalam peperangan itu Patih Anila dengan bantuan Kapi Pramudya berhasil merebut Kembang Dewaretna yang dirampas Prabu Dasamuka dari tangan Batara Ganesya.