Langsung ke konten utama

Gambar Peta dan Candi Pendem Di Jawa Tengah

Gambar Peta dan Candi Pendem Di Jawa Tengah - Pada Candi Pendem ini memiliki ukuran 11,9 meter x 11,9 meter dan terletak 3-4 meter dari permukaan sawah. Oleh karena itu mengapa candi ini lebih akrab di sebut Candi Pendem.

Tidak lain juga seperti Candi Asu, yang tempatnya tidak jauh dari candi pendem ini, di Candi Pendem juga konstruksinya belum selesai. Seperti di candi lainnya, di kompleks Candi Pendem ada satu motif yang selalu muncul.

Peta Candi Pendem
 

Yaitu, motif sulur tanaman yang menjalar yang menaungi binatang di bawahnya, paling banyak burung pelikan. Ini menyimbolkan hubungan erat yang tidak mungkin bisa putus di antara seluruh kehidupan berdasar prinsip Illahi.

Perlu kita ketahui ada dua candi di dekat Candi Pendem, yaitu Candi Asu dan Candi Lumbung. Karenanya, tiga candi itu juga disebut Candi-Candi Sengi, karena letaknya di Desa Sengi,Kecamatan Dukun, sebelum Candi Lumbung dipindah ke Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan.

Candi Pendem ini terdiri dari kaki setinggi 1,88 meter dan sebagian tubuhnya berdekorasi relief. Di antaranya, relief burung di tengah pola hias sulur, pot dengan pola sulur, dan relief gana.
 
Di tengah-tengah candi terdapat lubang bekas sumur. Seperti dua candi lainnya, Candi Asu dan Lumbung, bahan pembuatan candi adalah batu Andesit dan didirikan pada masa kekuasaan Rakai Hayuwangi.

Candi Pendem


Di Dalam prasasti Salingsingan yang ditemukan dan prasasti Sri Manggala tahun 874, disebutkan kegiatan Dharma atau kegiatan keagamaan banyak dilakukan di tiga candi itu. Tidak ada penyataan yang menyebut Candi Pendem, namun prasasti memperlihatkan candi ini telah ada pada akhir abad VIII-IX.

Dari dulu sampai saat ini, kebanyakan mayoritas penduduk Desa Sengi adalah petani. Kepercayaan pada leluhur yang dominan, membuat tradisi ‘menepi’ masih kuat. Mereka biasa meminta gambaran atas pekerjaan yang dilakukan, yaitu bertani.

Baca juga di bawah ini



Kepercayaan umum adalah jika melihat pohon rindang, maka padi akan tumbuh subur dan laku dijual. Sebaliknya, jika pohon gundul dan tidak berdaun, mereka harus berhati-hati karena sudah ada ‘peringatan’. Untuk mengatasi peringatan tersebut adalah merubah strategi agar tidak terjebak pada kerugian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gambar Arsitektur Candi Prambanan

Gambar Candi Prambanan  Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diduga merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para Brahman yang bermakna "Brahman Agung" yaitu Brahman atau realitas abadi tertinggi dan teragung yang tak dapat digambarkan, yang kerap disamakan dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu.  Baca juga  Gambar Candi Borobudhur Pendapat lain menganggap Para Brahman mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang dahulu dipenuhi oleh para brahmana. Pendapat lain mengajukan anggapan bahwa nama "Prambanan" berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang bermakna menanggung atau memikul tugas, merujuk kepada para dewa Hindu yang mengemban tugas menata dan menjalankan keselarasan jagat. Poto Candi Prambanan Nama asli kompleks candi Hindu ini adalah nama dari Bahasa Sansekerta; Siwagrha (Rumah Siwa) atau Siwalaya (Alam Siwa), berdasarkan Prasasti Siwagrha yang bertarikh 778 Saka (856 Masehi).  Relief Candi Pr...

Perjalanan Sunan Kudus Mencari Ilmu

Perjalanan Sunan Kudus Mencari Ilmu  - Di samping belajar agama kepada ayahnya sendiri, Raden Jakfar Sodiq juga belajar kepada beberapa ulama terkenal. Diantaranya kepada Kiai Telingsing, Ki Ageng Ngerang dan Sunan Ampel .  Nama asli Kiai Telingsing ini adalah The Ling Sing, beliau adalah seorang ulama dari negeri cina yang datang ke Pulau Jawa bersama Laksamana Jenderal Cheng Hoo. Sebagaimana disebutkan dalam sejarah, Jenderal Cheng Hoo yang beragama Islam itu datang ke Pulau Jawa untuk mengadakan tali persahabatan dan menyebarkan agama Islam melalui perdagangan.  Sunan Kudus Di Jawa. The Ling Sing cukup dipanggil dengan sebutan Telingsing, beliau tinggal di sebuah daerah subur yang terletak diantara sungai Tanggulangin dan Sungai Juwana sebelah Timur. Disana beliau bukan hanya mengajarkan agama Islam, melainkan juga mengajarkan kepada para penduduk seni ukir yang indah.  Banyak yang datang berguru seni ukir kepada Kiai Telingsing, termasuk Raden ...

Gambar Peta Candi Gathotkaca di Dieng Kulon Jawa Tengah

Gambar Peta Candi Gathotkaca di Dieng Kulon Jawa Tengah  - Candi Gatotkaca terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur yang memasuki wilayah Kabupaten Banjarnegara. Candi Gatotkaca bisa ditempuh dari kawasan Komplek Candi Arjuna yang ada di sebelah baratnya. Jika kalian jalan menuju Candi Gatotkaca melewati rimbunnya pepohonan cemara di kanan kiri jalan setapak menuju Candi Gatotkaca. Perjalanan tak terlalu jauh hanya sekitar 15 menit berjalan kaki kalian bisa sampai ke titik dimana Candi Gatotkaca. Peta Candi Gathotkaca Untuk menuju Candi Gatotkaca juga bisa dengan mengendarai kendaraan, lokasi candi ini tepat berhadapan dengan Museum Kailasa dimana tempat untuk menyimpan benda-benda sejarah seperti arca. Jalan untuk menuju Candi Gatotkaca juga searah dengan jalur menuju Candi Bima , Kawah Sikidang, Dieng Plateau Theater, Batu Pandang, Telaga Warna dan Bukit Sidengkeng. Candi Gathotkaca Ada juga terlihat pemandangan indah yang bisa kalian saksik...