Langsung ke konten utama

Kisah Kehidupan Dewi Andrika Yang Dikutuk Menjadi Ikan

Kisah Kehidupan Dewi Andrika Yang Dikutuk Menjadi Ikan - Dewi Andrika ialah bidarari yang dikutuk menjadi ikan dalam pengembaraannya di sungai Jamuna dia menelan sperma Prabu Basukiswara yang tumpah ke dalam air sungai tersebut ceritanya ketika itu sperma Prabu Basukiswara dibungkus dengan daun jati dan dibawa terbang oleh burung alap-alap dan untuk rebutan di angkasa.

Dewi Andrika

Dewi Andrika

Seandainya akan diantar pulang ke tempat Dewi Girika, ikan jelmaan Dewi Andrika pun akhirnya hamil, kemudian ikan tersebut terjaring oleh Dasabala dan dibawa naik kedaratan yang kemudian akhirnya melahirkan bayi dampit, oleh Dasabala bayi tersebut di antar kenegara Cediwisaya diserahkan kepada Prabu Basukiswara dan diberi nama Durgandana dan Durgandini.

Tetapi, sungguh disayangkan, kedua bayi tersebut berbau amis seperti ikan. Ini karena Dewi Swargandini semasa masih bernama Endang Adrika dulu pernah mendapatkan kutukan menjadi seekor ikan mas. 

Baca juga selanjutnya 



Tak disangka, bau amisnya kini diwarisi oleh kedua bayi yang baru lahir tersebut. Oleh karena  itu kedua bayi tersebut berbau amis tidak sedap, maka Prabu Basukiswara pun memberi mereka nama Dewi Durgandini dan Raden Durgandana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gambar Arsitektur Candi Prambanan

Gambar Candi Prambanan  Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diduga merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para Brahman yang bermakna "Brahman Agung" yaitu Brahman atau realitas abadi tertinggi dan teragung yang tak dapat digambarkan, yang kerap disamakan dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu.  Baca juga  Gambar Candi Borobudhur Pendapat lain menganggap Para Brahman mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang dahulu dipenuhi oleh para brahmana. Pendapat lain mengajukan anggapan bahwa nama "Prambanan" berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang bermakna menanggung atau memikul tugas, merujuk kepada para dewa Hindu yang mengemban tugas menata dan menjalankan keselarasan jagat. Poto Candi Prambanan Nama asli kompleks candi Hindu ini adalah nama dari Bahasa Sansekerta; Siwagrha (Rumah Siwa) atau Siwalaya (Alam Siwa), berdasarkan Prasasti Siwagrha yang bertarikh 778 Saka (856 Masehi).  Relief Candi Pr...

Kisah Anila menjadi Patih Ramawijaya

Kisah Anila menjadi Patih Ramawijaya - Anila berwujud kera yang memiliki bulu warna biru, putra Bathara Naradha yang tercipta dari daun nokila, ketika itu Bathara Narada terus mengejek Bathara Guru yang memiliki anak berwujud kera yaitu Anoman.   Anila Kemudian raja Dewa tersebut menciptakan seekor kera yang telah berada dipunggung Narada yang diakui jadi anaknya. Anila dalam masa hidupnya mengabdikan diri kepada Prabu Ramawijaya dan ia diangkat menjadi patihnya. Baca juga di bawah ini Mengenal kepribadian wayang sosok Abilawa (Werkudara) Kepribadian Prabu Abiyasa dan Beghawan Abiyasa Patih Anila juga ikut serta dalam peperangan di pihak Ramawijaya ketika menggempur Kerajaan Alengka untuk membebaskan Dewi Sinta. Dalam peperangan itu Patih Anila dengan bantuan Kapi Pramudya berhasil merebut Kembang Dewaretna yang dirampas Prabu Dasamuka dari tangan Batara Ganesya. 

Kisah Cerita Asal Usul Batara Guru (Sang Hyang Manikmaya)

Kisah Cerita Asal Usul Batara Guru (Sang Hyang Manikmaya) - Batara Guru atau Sang hyang Manikmaya ialah putra Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Rekatawati atau Dewi Wirandi, putri raja jin Prabu Yuyut di negeri Keling. Saudara Batara Guru adalah Sang Hyang Ismaya dan Sang Hyang Antaga. Batara Guru mempunyai dua orang isteri yakni : Batara Guru Baca juga selanjutnya Kesaktian Beghawan Bagaspati Matinya Tokoh Wayang Bambang Aswatama 1. Dewi Umayi atau Umaranti, berputera enam orang yakni Sambo, Brahma, Indra, Bayu, Wisnu dan batara Kala. 2. Dewi Umaparwati berputera Batara Cakra, Batara Gana/Ganesya (Mahadewa) dan Batara Asmara. Batara Guru adalah seorang raja dewa yang memerintah Tribawana yakni : Kayangan, Mayapada, dan Sonyaruri.