Langsung ke konten utama

Perjuangan Balaupata dan Cingkarabala Untuk Menjadi Dewa

Perjuangan Balaupata dan Cingkarabala Untuk Menjadi Dewa - Balaupata dan Cingkarabala keduanya raksasa yang bersaudara kembar dia anak dari raksasa Dahulagiri , dan juga saudara lembu Andini, karena kagum dengan kemampuan putra-putra raja Dahulagiri tersebut, Bathara Antaga dan Bathara Ismaya menyarankan Bathara Guru untuk mengangkat mereka sebagai dewa di Kahyangan. 

 Balaupata dan Cingkarabala
 Balaupata dan Cingkarabala

Bathara Guru telah menyetujui saran tersebut, lalu kemudian mengangkat Lembu Nandana sebagai ibu atau leluhur bagi para sapi di dunia, Lembu Nandini sebagai wahana untuk Bathara Guru, sedangkan Cingkarabala dan Balaupata diangkat sebagai penjaga gapura Kahyangan (Selamatangkep), yaitu gerbang yang menuju ke Kahyangan Suralaya dan sekaligus sebagai dewa perlindungan.

Dalam menjalankan tugasnya, Bathara Cingkarabala dan Bathara Balaupata membawa senjata berupa Gada yang sekeras intan. Bathara Cingkarabala dan Bathara Balaupata bekerja sama dengan Bathara Indra selaku Senapati Kahyangan dan Bathara Wisnu, dewa penjaga manusia. 

Baca juga selanjutnya



Senjata Gada tersebut pernah digunakan beberapa kali untuk berperang melawan para raksasa yang menyerbu Kahyangan dengan maksud jahat untuk menjarah senjata para dewa dan mengambil para bidadari. Raksasa yang pernah mereka lawan adalah Nilarudraksa, Rahwana, Kala Pracona dan Patih Sekipu, serta Jathasura dan Mahesasura.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gugurnya Raden Antareja

Gugurnya Raden Antareja - Antareja ialah putra Bratasena dan Dewi Nagagini dari Kayangan Saptpretala, Raden Antareja juga termasuk kesatria muda Amarta yang bercita-cita menegakkan kebenaran dan menumpas angkara murka, tetapi sebelum perang Baratayuda terjadi Antareja yang punya senjata lidah, ketika menilat telapak kaki yang mempunyai telapak kaki tersebut akan mati. Raden Antareja Baca juga selnjutnya di bawah ini Cerita Berubahnya Anjani Menjadi Kera Kisah Kehidupan Dewi Andrika Yang Dikutuk Menjadi Ikan Sebelum pecah perang bratayuda, Antareja gugur karena menjilat bekas tapak kakinya sendiri atas rekayasa prabu Kresna, karena dewa tidak menghendaki Antarja yang sangat sakti itu ikut perang baratayuda, karena akan dengan mudah menghabisi Kurawa. selain itu Antareja tidak memiliki hutang dalam hidupnya.

Kisah Cerita Asal Usul Batara Guru (Sang Hyang Manikmaya)

Kisah Cerita Asal Usul Batara Guru (Sang Hyang Manikmaya) - Batara Guru atau Sang hyang Manikmaya ialah putra Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Rekatawati atau Dewi Wirandi, putri raja jin Prabu Yuyut di negeri Keling. Saudara Batara Guru adalah Sang Hyang Ismaya dan Sang Hyang Antaga. Batara Guru mempunyai dua orang isteri yakni : Batara Guru Baca juga selanjutnya Kesaktian Beghawan Bagaspati Matinya Tokoh Wayang Bambang Aswatama 1. Dewi Umayi atau Umaranti, berputera enam orang yakni Sambo, Brahma, Indra, Bayu, Wisnu dan batara Kala. 2. Dewi Umaparwati berputera Batara Cakra, Batara Gana/Ganesya (Mahadewa) dan Batara Asmara. Batara Guru adalah seorang raja dewa yang memerintah Tribawana yakni : Kayangan, Mayapada, dan Sonyaruri.

Kisah Anila menjadi Patih Ramawijaya

Kisah Anila menjadi Patih Ramawijaya - Anila berwujud kera yang memiliki bulu warna biru, putra Bathara Naradha yang tercipta dari daun nokila, ketika itu Bathara Narada terus mengejek Bathara Guru yang memiliki anak berwujud kera yaitu Anoman.   Anila Kemudian raja Dewa tersebut menciptakan seekor kera yang telah berada dipunggung Narada yang diakui jadi anaknya. Anila dalam masa hidupnya mengabdikan diri kepada Prabu Ramawijaya dan ia diangkat menjadi patihnya. Baca juga di bawah ini Mengenal kepribadian wayang sosok Abilawa (Werkudara) Kepribadian Prabu Abiyasa dan Beghawan Abiyasa Patih Anila juga ikut serta dalam peperangan di pihak Ramawijaya ketika menggempur Kerajaan Alengka untuk membebaskan Dewi Sinta. Dalam peperangan itu Patih Anila dengan bantuan Kapi Pramudya berhasil merebut Kembang Dewaretna yang dirampas Prabu Dasamuka dari tangan Batara Ganesya.