Langsung ke konten utama

Gugurnya Prabu Baka (Raja Raksasa) Pemakan Manusia

Gugurnya Prabu Baka (Raja Raksasa) Pemakan Manusia - Prabu Baka atau Baka ialah raja raksasa di negara Ekacakra raja ini suka memakan daging manusia atau raksasa kanibal sehingga rakyatnya hampir habis dimakan oleh raja raksasa itu. Syahdan ketika itu yang telah mendapat bagian untuk mencari manusia yang telah dilumuri bumbu dan nasi satu gerobak adalah seorang pendeta tua Beghawan Ijrapa dari dusun Menahilan. 

Prabu Baka

Prabu Baka

Tetapi Hyang Maha Agung bersifat adil ketika keluarga Beghawan Ijrapa berebut maju untuk disantap Prabu Baka, maka tampilah Dewi Kunti yang sedang mengembara dengan para Pandawa kebetulan sang Dewi dan puteranya menginap dirumah Ijrapa, maka Dewi Kuntipun telah memanggil Bratasena (Werkudara) supaya mau jadi santapan prabu Baka, maka dari itu majulah Bratasena menjadi wakil setoran Beghawan Ijrapa.

Singkat cerita Bratasena (Wekudara) dengan nasi sudah sampai dihadapan Prabu Baka, maka gembiralah sang raksasa kanibal demi melihat mangsanya yang gagah dan besar, tetapi apa yang terjadi pada Prabu Baka tidak dapat memangsa Bratasena, Prabu Baka sendiri yang mati di tangan Raden Bratasena. 

Baca juga di bawah ini



Mengetahui berita tersebut gembiralah hati seluruh rakyat negara Bracaha karena terbebas dari bahaya kematian, berkat perjuangan para Pandawa yang mampu membinasahkan keangkaramurkaan di muka bumi ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Cerita Asal Usul Batara Guru (Sang Hyang Manikmaya)

Kisah Cerita Asal Usul Batara Guru (Sang Hyang Manikmaya) - Batara Guru atau Sang hyang Manikmaya ialah putra Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Rekatawati atau Dewi Wirandi, putri raja jin Prabu Yuyut di negeri Keling. Saudara Batara Guru adalah Sang Hyang Ismaya dan Sang Hyang Antaga. Batara Guru mempunyai dua orang isteri yakni : Batara Guru Baca juga selanjutnya Kesaktian Beghawan Bagaspati Matinya Tokoh Wayang Bambang Aswatama 1. Dewi Umayi atau Umaranti, berputera enam orang yakni Sambo, Brahma, Indra, Bayu, Wisnu dan batara Kala. 2. Dewi Umaparwati berputera Batara Cakra, Batara Gana/Ganesya (Mahadewa) dan Batara Asmara. Batara Guru adalah seorang raja dewa yang memerintah Tribawana yakni : Kayangan, Mayapada, dan Sonyaruri.

Gugurnya Raden Antareja

Gugurnya Raden Antareja - Antareja ialah putra Bratasena dan Dewi Nagagini dari Kayangan Saptpretala, Raden Antareja juga termasuk kesatria muda Amarta yang bercita-cita menegakkan kebenaran dan menumpas angkara murka, tetapi sebelum perang Baratayuda terjadi Antareja yang punya senjata lidah, ketika menilat telapak kaki yang mempunyai telapak kaki tersebut akan mati. Raden Antareja Baca juga selnjutnya di bawah ini Cerita Berubahnya Anjani Menjadi Kera Kisah Kehidupan Dewi Andrika Yang Dikutuk Menjadi Ikan Sebelum pecah perang bratayuda, Antareja gugur karena menjilat bekas tapak kakinya sendiri atas rekayasa prabu Kresna, karena dewa tidak menghendaki Antarja yang sangat sakti itu ikut perang baratayuda, karena akan dengan mudah menghabisi Kurawa. selain itu Antareja tidak memiliki hutang dalam hidupnya.

Cerita kehidupan Raden Bogadenta

Cerita kehidupan Raden Bogadenta - Bogadenta adalah termasuk keluarga Kurawa dia terlempar ke tanah seberang ketika dalam lakon Pandawa ditimbang dengan Kurawa sebelum Bima datang timbangan tersebut berat Kurawa, namun setelah Bima datang dengan melompati timbangan tersebut akhirnya keluarga Kurawa banyak yang terlempar jatuh di negara seberang.  Bogadenta Baca juga di bawah ini Dentawilukrama Raja Singgelapura Anak Keturunan Prabu Basupati Demikian juga dengan yang dialami oleh Prabu Bogadenta ia terlempar jatuh di negara Turilaya dan Bogadentapun menjadi raja disana. Tokoh ini mati dalam perang Baratayuda setelah bertanding dengan Bima, ia punya sanjata andalan yang ampuh bernama Kyai Wisnawa atau Wismana, tinggalan dari Prabu Bomanarakasura.