Langsung ke konten utama

Kehidupan Waktu Kecil Permadi atau Arjuna (Janaka)

Kehidupan Waktu Kecil Permadi atau Arjuna (Janaka) - Permadi tau Arjuna ialah golongan Pandawa yang ketiga, putra dewi Kunti dan Prabu Pandu, dia seorang kesatria yang suka menjaga ketentraman marcapada atau dunia dan sejak kecil Permadi suka menuntut ilmu kanuragan dan suka bertapa digunung-gunung, hutan-hutan sehingga pada suatu hari Permadi bertapa di Gunung Indrakila dan bernama Beghawan Ciptaning.

 Arjuna (Janaka)


Hasil dari bertapa ini Permadi bisa membinasahkan keangkaramurkaan Prabu Nirwutakawaca yang ingin menyunting Dewi Supraba, lalu Permadi juga mendapat anugrah dari dewa sebuah panah Pasupati yang kelak dapat diandalkan dalam perang Baratayuda jayabinangun.

Walupun sebenarnya Arjuna adalah putra raja Astina, tetapi sesungguhnya ia adalah putra Batara Endra. Hal ini disebabkan Prabu Pandu Dewanata sendiri tidak bisa membuahkan keturunan, karena kekeliruan yang dibuatnya ia terkena kutukan. 

Kutukan itu menyebabkan Pandu Dewanata akan mati seketika jika dia memadu kasih bersama istrinya. Sejak itulah Pandu tak berani tidur bersama istrinya, karena harus ada keturunan untuk melanjutkan dinasti yang memerintah Astina, Pandu mengizinkan istrinya memanggil dewa yang dikehendakinya guna membuahi Kunti. 

Baca juga selanjutnya 



Kebetulan Kunti memiliki Aji Adityahredaya yang dipelajarinya dari Resi Druwasa. Ilmu ini menyebabkannya ia kuasa memanggil dewa mana saja. Sebagai bagi ayah Arjuna, Dewi Kunti memanggil Batara Endra. Itulah sebabnya, Arjuna juga bernama Endratanaya atau Endraputra.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gambar Arsitektur Candi Prambanan

Gambar Candi Prambanan  Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diduga merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para Brahman yang bermakna "Brahman Agung" yaitu Brahman atau realitas abadi tertinggi dan teragung yang tak dapat digambarkan, yang kerap disamakan dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu.  Baca juga  Gambar Candi Borobudhur Pendapat lain menganggap Para Brahman mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang dahulu dipenuhi oleh para brahmana. Pendapat lain mengajukan anggapan bahwa nama "Prambanan" berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang bermakna menanggung atau memikul tugas, merujuk kepada para dewa Hindu yang mengemban tugas menata dan menjalankan keselarasan jagat. Poto Candi Prambanan Nama asli kompleks candi Hindu ini adalah nama dari Bahasa Sansekerta; Siwagrha (Rumah Siwa) atau Siwalaya (Alam Siwa), berdasarkan Prasasti Siwagrha yang bertarikh 778 Saka (856 Masehi).  Relief Candi Pr...

Kisah Cerita Asal Usul Batara Guru (Sang Hyang Manikmaya)

Kisah Cerita Asal Usul Batara Guru (Sang Hyang Manikmaya) - Batara Guru atau Sang hyang Manikmaya ialah putra Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Rekatawati atau Dewi Wirandi, putri raja jin Prabu Yuyut di negeri Keling. Saudara Batara Guru adalah Sang Hyang Ismaya dan Sang Hyang Antaga. Batara Guru mempunyai dua orang isteri yakni : Batara Guru Baca juga selanjutnya Kesaktian Beghawan Bagaspati Matinya Tokoh Wayang Bambang Aswatama 1. Dewi Umayi atau Umaranti, berputera enam orang yakni Sambo, Brahma, Indra, Bayu, Wisnu dan batara Kala. 2. Dewi Umaparwati berputera Batara Cakra, Batara Gana/Ganesya (Mahadewa) dan Batara Asmara. Batara Guru adalah seorang raja dewa yang memerintah Tribawana yakni : Kayangan, Mayapada, dan Sonyaruri.

Perjalanan Sunan Kudus Mencari Ilmu

Perjalanan Sunan Kudus Mencari Ilmu  - Di samping belajar agama kepada ayahnya sendiri, Raden Jakfar Sodiq juga belajar kepada beberapa ulama terkenal. Diantaranya kepada Kiai Telingsing, Ki Ageng Ngerang dan Sunan Ampel .  Nama asli Kiai Telingsing ini adalah The Ling Sing, beliau adalah seorang ulama dari negeri cina yang datang ke Pulau Jawa bersama Laksamana Jenderal Cheng Hoo. Sebagaimana disebutkan dalam sejarah, Jenderal Cheng Hoo yang beragama Islam itu datang ke Pulau Jawa untuk mengadakan tali persahabatan dan menyebarkan agama Islam melalui perdagangan.  Sunan Kudus Di Jawa. The Ling Sing cukup dipanggil dengan sebutan Telingsing, beliau tinggal di sebuah daerah subur yang terletak diantara sungai Tanggulangin dan Sungai Juwana sebelah Timur. Disana beliau bukan hanya mengajarkan agama Islam, melainkan juga mengajarkan kepada para penduduk seni ukir yang indah.  Banyak yang datang berguru seni ukir kepada Kiai Telingsing, termasuk Raden ...