Langsung ke konten utama

Manajemen Suharto Seorang Anak Petani

Manajemen Suharto Seorang Anak Petani - Cita-cita luhur yang dirumuskan para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti yang dimuat dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, merupakan suatu warisan yang sangat berbarga bagi bangsa Indonesia.

Para pendiri negara juga telah mengantar bangsa Indonesia ke jembatan emas berupa ''kemerdekaan. Mereka sesungguhnya telah memberikan wasiat kepada seluruh generasi bangsa untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia. Yakni kita harus memelihara persatuan dan kesatuan bangsa. 


Kita harus membangun seluruh bangau Indonesia sehingga menjadi bangsa yang makmur berkeadilan. Bangsa yang punya jatidiri. Bangsa yang bermartabat sehingga menjadi bangsa yang dihargai dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. 

Untuk mewujudkan cita-cita luhur tersebut, tentu kita memerlukan suatu cara yang tepat dalam mengelola bangsa yang sangat majemuk. Karena di samping jumlahnya yang besar hampir sekitar 190 juta jiwa, bangsa kita juga terdiri atas berbagai suku yang masing-masing punya latar belakang budaya yang khas. Kemampuan dan kearifan untuk mengelola atau "me-managed" bangsa kita membimbing menuju ke arah terwujudnya cita-cita luhur bangsa, adalah suatu prestasi yang luar biasa. 

Presiden Soeharto, sebagai salah satu putra terbaik bangsa, telah menunjukkan kepada sejarah bahwa beliau memiliki suatu kemampuan manajerial yang luar biasa dengan penuh kearifan. Prestasinya telah diakui semua pihak, termasuk oleh dunia internasional. 

Sebagai contoh, terutama sejak dalam satu dekade terakhir, hampir setiap bulan bahkan terkadang dua kali dalam sebulan, ada pimpinan nasional dari negara sahabat berkunjung ke Indonesia. Mereka bertemu dengan Pak Harto untuk bertukar pengalaman dalam berbagai hal, terutama dalam memimpin bangsa menuju kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. 

Usaha untuk bertukar pengalaman dengan Pak Harto dari para pemimpin nasional negara lain dan para pimpinan dari berbagai lembaga internasional, juga sering dilakukan ketika Pak Harto sedang mengadakan kunjungan ke luar negeri. 

Pendek kata, Pak Harto yang anak seorang petani itu mempunyai banyak pengalaman yang sukar untuk dihitung lagi. Pengalaman-pengalaman beliau itu ibarat "gunung berlian" yang perlu kita gali terutama gaya kepemimpinannya, gaya manajerialnya dan kearifannya dalam membimbing bangsa Indonesia. 

Kemampuannya telah teruji dan terbuktikan oleh sejarah. Karena itu adalah hal yang sudah sepatutnya bagi generasi muda calon-calon pemimpin bangsa untuk belajar dari pengalaman-pengalaman beliau dalam memimpin bangsa untuk [10:47, 10/26/2018] Parikesit: meneruskan perjuangan rakyat lndonesra menyongsong masa depan yang semakin baik. menuju crta-cita bangsa. 

Sebagai suatu lembaga nir-laba yang terpanggil oleh semangat pengabdian untuk memberi suatu yang bermakna bagi bangsa, maka Yayasan Bina Generasi Bangsa menerbitkan buku ini yang berjudul: "MANAJEMEN PRESIDEN SOEHARTO" (Penuturan l7 Menten). 

Buku ini, memang memuat kesan-kesan dan pengalaman-pengalaman dari sejumlah Menteri, baik yang masrh menjabat maupun mantan menteri, tentang gaya kepemimpinan, manajerial dan kearifan Pak Harto. Karena kami beranggapan bahwa para menteri itulah yang lebih banyak tahu secara persis bagaimana cara Pak Harto memimpin bangsa. Buku ini juga memuat catatancatatan dari seorang praktisi, seorang wartawan senior, dan seorang pengusaha. 

Dengan menggali pengalaman-pengalaman para menteri pembantu Presiden itulah, kita dapat memperoleh suatu gambaran yang jelas bagaimana sebenarnya intisari dan sebagian gaya kepemimpinan, gaya manajemen, dan kearifan Pak Harto. Tentu kita tidak berpretensi, bahwa pengalaman-pengalaman yang dituangkan para Menteri dalam buku ini, itulah semuanya yang ada pada Pak Harto. 

Yang tertulis dalam buku im hanya sebagian kecil, Masih banyak pengalaman-pengalaman beliau yang belum sempat tergali. "Gunung Berlian” itu masih menyimpan banyak sesuatu yang sangat bermakna dan tidak ternilai lagi harganya bagi perjuangan bangsa untuk menyongsong masa depan. Masa'yang penuh diwarnai oleh tantangan, persaingan, dan kerja sama antarbangsa. 

Namun demikian, buku ini paling tidak telah mencoba untuk memberikan sumbangan berarti bagi generasi penerus untuk membangun negara dan bangsa Indonesia, menjadi bangsa yang berkualitas, bangsa yang takwa dan diridhoi Tuhan Yang Maha Kuasa. 

Baca juga di bawah ini



Akhirnya, kami pun berharap buku ini juga dapat merangsang munculnya usaha-usaha baru untuk menggali pengalaman dari Pak Harto yang pengalamannya kami rbaratkan bagaikan "Gunung Berlian" yang menyimpan segunung pengalaman yang sangat tinggi nilainya, sebagai bekal bagi generasi penerus bangsa untuk membangun Republik Indonesia yang kita cintai. Semoga bermakna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Cerita Asal Usul Batara Guru (Sang Hyang Manikmaya)

Kisah Cerita Asal Usul Batara Guru (Sang Hyang Manikmaya) - Batara Guru atau Sang hyang Manikmaya ialah putra Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Rekatawati atau Dewi Wirandi, putri raja jin Prabu Yuyut di negeri Keling. Saudara Batara Guru adalah Sang Hyang Ismaya dan Sang Hyang Antaga. Batara Guru mempunyai dua orang isteri yakni : Batara Guru Baca juga selanjutnya Kesaktian Beghawan Bagaspati Matinya Tokoh Wayang Bambang Aswatama 1. Dewi Umayi atau Umaranti, berputera enam orang yakni Sambo, Brahma, Indra, Bayu, Wisnu dan batara Kala. 2. Dewi Umaparwati berputera Batara Cakra, Batara Gana/Ganesya (Mahadewa) dan Batara Asmara. Batara Guru adalah seorang raja dewa yang memerintah Tribawana yakni : Kayangan, Mayapada, dan Sonyaruri.

Gugurnya Raden Antareja

Gugurnya Raden Antareja - Antareja ialah putra Bratasena dan Dewi Nagagini dari Kayangan Saptpretala, Raden Antareja juga termasuk kesatria muda Amarta yang bercita-cita menegakkan kebenaran dan menumpas angkara murka, tetapi sebelum perang Baratayuda terjadi Antareja yang punya senjata lidah, ketika menilat telapak kaki yang mempunyai telapak kaki tersebut akan mati. Raden Antareja Baca juga selnjutnya di bawah ini Cerita Berubahnya Anjani Menjadi Kera Kisah Kehidupan Dewi Andrika Yang Dikutuk Menjadi Ikan Sebelum pecah perang bratayuda, Antareja gugur karena menjilat bekas tapak kakinya sendiri atas rekayasa prabu Kresna, karena dewa tidak menghendaki Antarja yang sangat sakti itu ikut perang baratayuda, karena akan dengan mudah menghabisi Kurawa. selain itu Antareja tidak memiliki hutang dalam hidupnya.

Kunjungan dan penilaian ke pameran seni atau galeri

Manusia telah diciptakan oleh Tuhan dilengkapi dengan otak besar manusia telah terbagi menjadi dua, kanan dan kiri, bagian kiri untuk berfikir eksakta atau logika, sedangkan bagian yang kanan untuk kreativitas atau menciptakan sesuatu. Kreativitas merupakan hal yang tidak bisa dikesampingkan karena dengan kreativitas manusia bisa menata langkah, strategi dalam melakukan jalan hidup. Kreativitas seni merupakan langkah awal di dalam angan-angan manusia. Di dalam kreativitas seni harus ditumbuhkan sikap menghargai suatu karya seni. Untuk bisa menghargai perlu belajar banyak dengan cara melihat, membandingkan, kemudian menghayati dan menghargai sehingga telah terjadi proses pengolahan ide yang kemudian muncul rasa ingin berbuat, berkarya seni. Kunjungan ke pameran seni atau ke sanggar seni merupakan langkah mula agar bisa melakukan dorongan dari dalam diri manusia untuk melakukan yang lebih dari yang sudah mereka lihat. Bagi masyarakat perkotaan pameran, sanggar tidak menjadi masalah, kare